Album Pralaya Semesta adalah Pamungkas! Sebagai penutup dari trilogi single Pandemik Semesta yang rilis pada 18 Desember 2023 dan single Zaman Kegelapan pada 1 Januari 2024, album ini dirilis dalam bentuk CD bersamaan dengan single Pralaya Palestina dalam format digital pada tanggal 14 Februari 2024. Dari seluruh materi lagu di album Pralaya Semesta, single Pralaya Palestina menjadi krusial sebagai respon terhadap bentuk kehancuran bumi yang paling dahsyat; kepunahan manusia! Seluruh jagad raya, gunung, lautan isi bumi dan beragam mahluk hidup flora serta fauna dalam genggaman tangan dan kerusakan akibat ulah manusia. Namun, tidak ada yang lebih menyayat hati dari tindakan genosida yang dilakukan oleh manusia terhadap manusia lainnya seperti yang sedang dialami oleh bangsa Palestina. Sebuah rapalan bijak kuno mengingatkan kita “membunuh satu nyawa manusia, berarti membunuh seluruh manusia dan kemanusiaan; menyelamatkan satu nyawa manusia berarti menyelamatkan seluruh manusia dan kemanusiaan!” Apakah masih ada harapan dalam dunia distopia ini bagi kelangsungan hidup bangsa Palestina dan berbagai kelompok marjinal di penjuru dunia yang mengalami eksploitasi, penghancuran sistemik dan kekerasan tanpa akhir? Siapapun mahluk yang memiliki jiwa yang utuh tentu akan terenyuh melihat saudaranya sesama manusia menderita tanpa akhir dan direngut hak atas hidupnya di muka bumi.
Lagu Pralaya Palestina adalah lagu terakhir yang diciptakan Farid dan menjadi aransemen musik yang terakhir direkam. Disaat Cryptical memulai rekaman pada bulan Oktober 2023, peristiwa genosida Oktober bangsa Palestina dimulai. Dalam proses rekaman yang tengah berlangsung, Farid menawarkan sebuah materi dengan komposisi yang berbeda dengan lagu-lagu lainnya. Dengan tempo pelan dan nada kelam diawali petikan gitar, komposisi lagu yang diciptakan membuat semua personil tertegun membayangkan apa yang tengah berlangsung di Palestina. Beberapa nama kolaborator muncul dan pilihan jatuh pada Yuda Rapolusi, seorang aktivis dan seniman dari kota satelit industrial Karawang. Yuda bukan saja seorang penggerak komunitas marjinal di Karawang tetapi juga seorang yang mengekspresikan keresahan sosial yang dilihatnya melalui berbagai platform kesenian. Dalam lagu ini, bait orasi ditulis sebagian besar oleh Karib, namun kepiawan Yuda dalam rap battle-lah yang melengkapinya. Sewaktu sesi pengambilan vokal, Yuda secara spontan didepan mikrofon menambahkan bait orasi untuk melengkapi apa yang telah dituliskan Karib.
Proses kreatif Pralaya Palestina terus mengalir tanpa henti. Farid menginginkan anak-anak dari personil menyumbang suara sebagai upaya mewariskan kesadaran dan kepedulian bagi generasi mendatang. Seperti dalam lagu Akumulasi, suara kanak-kanak mewarnai bagian akhir lagu Pralaya Palestina. Belum puas dengan komposisi yang ada, Farid kembali mengeksplorasi kemungkinan adanya suara senandung perempuan yang memanggil keresahan dalam relung jiwa tiap manusia yang mendengarkannya. Cryptical menemukan perempuan muda berbakat, Kania A, seorang seniman multi talenta dengan suara yang mampu mengambarkan apa yang Cryptical bayangkan sebagai collateral beauty (keindahan dalam kehancuran). Meskipun bangsa Palestina hidup dalam puing-puing kehancuran masih ada tersisa keindahan dalam solidaritas berbagai bangsa di dunia terhadap apa yang terjadi disana. Lagu Pralaya Palestina adalah bagian dari solidaritas terhadap Palestina!
Cryptical Death mengidentifikasi aliran musik yang mereka mainkan sebagai grinding hardcore punk! Cryptical tumbuh dan berkembang di skena punk dan hardcore Ibukota Jakarta. Pada Juni 1997, Karib dan Farid bersama teman-teman sekolah menengah pertama mereka di daerah Jakarta Selatan membentuk band dengan membawakan lagu-lagu dari band hardcore punk seperti GBH, Code 13, Destroy! Doom dan band beraliran hardcore punk, crusty dan grind lainnya. Di era 1990an musik grindcore tumbuh di skena musik metal, sedangkan di negara asalnya Inggris dengan band seperti Napalm Death dan Amerika seperti Repulsion akar musikalitasnya adalah Punk. Munculnya Cryptical Death mengembalikan akar dan sentuhan punk dalam musik grindcore di Indonesia. Karya Cryptical pertama pada tahun 1997 adalah single “Cause of War” yang dirilis dalam kompilasi kelompok Hardcore United Locos Crew dan single “Nazi Fuck off” dalam kompilasi “Still One Still Proud! yang dirilis oleh Movements Records. Selama 26 tahun Cryptical telah merilis dua album penuh (“Fight, Survive, Existence” – 2000 & “In Between Third Space – 2008), satu split album bersama Burning Inside (“Two Forces of Element Arise” – 2001), single dalam kompilasi “Perang yang tak Pernah Kita Menangkan” yang dirilis oleh Harder Records dari Bandung pada tahun 2022 dan kompilasi-kompilasi lainnya. Pada masa pandemi dua single seperti “Bongkar!” dan “Akumulasi” dirilis pada tahun 2021 dalam platform digital.
Album Pralaya Semesta dirilis pada tanggal 14 Februari 2024 dalam bentuk CD berkolaborasi dengan Disaster Records. 14 Februari menjadi penanda penting bagi kami sebagai kolektif band untuk dapat berpartisipasi dalam dinamika sosial politik yang sedang berlangsung di tanah air. Cryptical merancang album ini sebagai soundtrack untuk perubahan global dan nasional yang tengah berlangsung sejak pandemi muncul Desember 2019 silam di Wuhan, Cina, genosida yang tengah berlangsung di Palestina sampai gelora pesta demokrasi yang tengah berlangsung di Indonesia tahun 2024 ini. Setiap lagu yang kami buat memiliki keterkaitan dan keterlekatan dengan berbagai peristiwa-peristiwa penting yang ada sebagai bentuk respon dan refleksi kritis Cryptical Death. Sebagai kolektif kami menawarkan sudut pandang pada peristiwa-peristiwa tersebut dan menyuguhkan intepretasi secara musikalitas dan lirik untuk para pendengar kami. Album Pralaya Semesta diciptakan bukan sebagai karya seni murni atau mengikuti apa yang sedang digemari di skena saat ini. Pralaya Semesta adalah perasaan politik dan politik perasaan kami sebagai kolektif dalam upaya memahami apa yang tengah berlangsung dalam kehidupan kita saat ini.
Hal yang paling berharga bagi kami adalah apa yang disuarakan dapat menyentuh relung hati terdalam para pendengar dan berbagi kisah, pandangan dan perasaan akan suatu hal. Kami berharap karya Cryptical ini dapat membuka ruang di hati mereka yang mendengarkannya dan berdialog serta berbagi kisah mereka kepada kami melalui medium komunikasi yang ada. Selamat datang di Pralaya Semesta! Selamat datang di zaman kegelapan ! Selamat datang di kolektif kami, Cryptical Death!