Penggemar musik alt-rock 90-an bisa berbahagia karena Nearcrush hadir untuk mengingatkan Anda mengapa gitar yang terdistorsi mengalun, suara feedback dengan volume swell, vokal yang mengawang dan soundscape yang indah tidak pernah ketinggalan zaman. Band asal Bandung ini sedang mengerjakan album debut full-length mereka yang disebut “Bloodsports & Modern Arts”, sebuah album yang terdiri dari lagu-lagu alt-rock mulai dari gitar fuzzy, melodi yang basah oleh efek chorus, dan elemen-elemen terbaik dari anthem-anthem space rock hingga sound shoegazing yang mengawang.
Band yang terdiri dari: Kevin Arifin (vokal, gitar), Aldy Kusumah (gitar, bass, vokal) & Deathless Ramz (gitar, bass, synth) ini terbentuk pada tahun 2018, dan para penulis lagu ini langsung cocok dan memutuskan untuk membuat beberapa lagu. Sebagian materi dan demo direkam di rumah Kevin dan studio milik Ramz (The Throne Room).
Pada demo awal dan single “Tidal Wave” mereka dibantu oleh Dani Irjayana pada drum, dan pada single berikutnnya “Ocean’s Depth” mereka mengajak teman lama mereka Andika Surya (dari Collapse & ALICE) untuk mengisi departemen drum. Kedua single tersebut sekarang tersedia dalam kaset untuk Cassingles “Ocean’s Wave” yang dirilis Disaster Records. Beberapa kover art single Nearcrush dikerjakan oleh Herry Sutresna, termasuk cassingle Ocean’s Wave.
Sekarang album debut mereka yang berjudul “Bloodsports & Modern Arts” telah keluar, menampilkan 11 lagu alt-rock, dengan elemen space rock, indie rock, shoegaze 90-an, dan bahkan post-hardcore. Beberapa dari single tersebut adalah “Tidal Wave” yang mengawang, Pumpkins-worship “Ocean’s Depth”, “Prizefighter Deathblow” yang basah oleh fuzz dan “Fountainhead Palace”, dengan kontribusi vokal ethereal dari Alexandra J. Wuisan dari Sieve & Gergasi Api.