Senyawa telah menyematkan eksistensi dasawarsa kedua mereka dengan bereksperimentasi dalam metode yang baru. Album terbaru mereka, yaitu Alkisah mengajak label rekaman lintas negara untuk ikut menggarap perilisan album ini secara bersamaan. Semua label dibebaskan untuk mengemas, menyampaikan pesan dari masing-masing sudut pandang, hingga membebaskan untuk menginterpretasikan lagu-lagu didalam album dengan gaya musik yang tidak terbatas. Tidak lupa juga untuk membebaskan para kontributor untuk memakai karyanya masing-masing untuk mengemas sampul album Alkisah ini.
Terkumpul sebanyak 44 label independen yang akhirnya ikut menggarap, album ini berhasil menghasilkan lebih dari 200 track remix dari macam-macam genre dan artisnya sendiri. Versi kami telah membuahkan 4 track remix dari kawan-kawan asal Bandung. Diantara lainnya adalah Indra Nugraha a.k.a Audioscum, yang bermain dengan distorsi dan elemen musik industrial khasnya. Ada juga Bagvs yang mengemas lagu Kiamat dengan gaya techno / bass minimalis dan berkemungkinan untuk membuat dancefloor bergerak dengan basic lagu Senyawa tersebut. Lalu adapula produser musik hc/punk yang juga muncul dengan produksian musik elektroninya, Ia adalah Alikbal Rusyad yang memegang gitar di Brigade of Crow dan seorang mastermind dari The Pandora Labs yang banyak menggarap mixing & mastering band-band hc/punk di Bandung maupun pulau Jawa. Dengan nama Dark Torrent, dia memainkan hard bass hingga gabber pada tracknya. Adapun DJ & produser Xin Lie, yang mendekonstruksi perkusi lokal hingga menjadikan “default drumrack” untuk setiap produksiannya.
Kami rasa dalam 4 track ini bersifat saling melengkapi karena tempo dan style yang dibawakan bisa dibilang seimbang. Dari keras ke lembut, dari cepat lalu melambat secara tempo tapi kita tidak akan kehilangan vibrasi khas Senyawa didalam keempat track remix ini.
Lukisan sampul album dikerjakan oleh Vidi Nurhadi Ranadipura, mastering oleh Raphael Valensi.