Stroke, quartet grindcore selatan Bandung sepakat menamai debut album mereka dengan titel “Emotional Humanoid”. Album ini didasari atas apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan oleh indra kita sebagai manusia. Apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan? Tentu saja kegilaan terus-menurus selayak jalan menuju kehancuran. Sebuah panduan praktis untuk merespon dan merayakan ketidakwarasan yang terjadi setiap waktu.
Akumulasi kolektif kekecewaan, kemarahan, hingga kemuakan yang dileburkan, ditempa dan disiapakan merupakan amunisi. Dan Emotional Human adalah senapan serbu semi-auto.
Keputusan untuk meliar dan melepaskan diri dari kekangan atas apa yang dibentuk realita tersurat dalam “Mendadak Brutal”.
Track “Tirany” adalah mereka yang duduk di sofa empuk dengan satu telunjuk yang bisa meluluh lantakkan dan “Predator” yang siap memangsa dan membantai atas instruksi telunjuk tersebut. Para tiran hanya angkat tangan sembari menyeringai di “Teror Belantara” ketika asap kebakaran hutan dan lahan menyerang rongga paru-paru saudara kita di Sumatera dan Kalimantan hingga negeri tetangga. Tangisan dan penderitaan tergambar jelas di “Pribumi Tiri”.
“Wahana Baru” dan “114(2)” adalah kegilaan lainnya. Invasi dari substansi ilegal baru tengah menguasai pasar gelap. Dan penanganan itu hanya isapan jempol semata. Para junkie berujung menjadi pesakitan di dalam jeruji. Yang tetap tersenyum lebar: polisi.
Kini film thriller tidak dibutuhkan lagi. Cukup nyalakan televisi dan pilih program berita manapun. Pembunuhan, penganiayaan, pelecehan juga pemerkosaan terjadi setiap hari. So we’re “Living Next Door to Hell”, indeed. Namun ditengah kegelapan ini akan selalu ada nyala api walau bertumpu pada satu lilin bernama “Last Man Standing”. Dan satu yang bisa kita lakukan untuk mencegah kegilaan pada diri adalah “Educate Yourself” Senapan serbu lengkap dengan amunisi bernama emosi itu siap kirim untuk perang. Perang melawan siapa? Tentu saja, tidak lain tidak bukan: Ketidakwarasan.
Album Emotional Humanoid ini dirilis oleh Disaster Record pada tanggal 9 September 2022.
Logo, cover art and layout dibuat oleh Sarcofagore.
Proses rekaman album direkam di Yeah Studio dan Pohaci Studio .
Engineered oleh Bimo dan Ibrahim Adi .
Mixed and Mastered oleh The Pandoralabs.
Semua music dan lirik dibuat oleh Stroke, kecuali lirik dari lagu 114(2) dan Living Next Door To Hell dibuat oleh Uba Kepal.
Di kedua lagu tersebut kami berkolaborasi dengan Uba Kepal dan Lord Butche The Cruel.